Di Indonesia ada piramida ? Ya, letaknya di Gunung Sadahurip, Desa
Sukahurip, Kec. Pangatikan , Kabupaten Garut, Jawa Barat. Piramida
merupakan struktur bangunan limas dengan beberapa sisi, banyak terdapat
di Mesir dan di Semenanjung Yucatan, bagian utara Meksiko yang menjadi
pusat peradaban bangsa Maya. Fungsi piramida antara lain sebagi tempat
pemujaan, makam penguasa dan lumbung pangan. Selain di kedua lokasi
tersebut, piramida juga dikabarkan terdapat di Cina (Provinsi Xaanshi),
bahkan di Segitiga Bermuda.
Piramida di Garut benarkah ada piramida di Garut kabar nya piramida
di Garut ini lebih tua dari piramida Giza di Mesir. ??????????
wah artinya profeso Arysio santos asal Brazil itu benar, bahwa Indonesia adalah atlantis.
Dan pluto benar bahwa atlantis hilang, karena bencana besar, tidak tau itu bencana letusan gunung apa?
Direktorat Jenderal Sejarah dan Kepurbakalaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyatakan, bukan tak mungkin Indonesia memiliki piramida.
Sekretaris Ditjen Sejarah dan Kepurbakalaan, Soerosa, menyatakan,
pembuktiannya tentu harus dengan eskavasi.
“Bukan tak mungkin ada piramida di Garut, karena ada punden berundak
dan bangunan di Candi Jiwa,” kata Soeroso seperti dalam rilis yang
diterima VIVAnews, Minggu 27 November 2011. Candi Jiwa ini sebuah candi
di Karawang yang diperkirakan dari abad 4 Masehi.
Soeroso menjelaskan, dugaan piramida tertimbun jauh dalam tanah
memang kemungkinan besar terjadi. Baru-baru ini pula, di daerah
pegunungan Temanggung ditemukan peninggalan candi yang terkubur sedalam 8
meter dari permukaan tanah. “Dari hasil penggalian arkeologi, ditemukan
sisa-sisa rumah kayu yang terbakar dan candi akibat letusan gunung
berbeda-beda,” kata Soeroso.
Contoh ini bisa dilihat dari letusan Gunung Merapi terakhir tahun
lalu. Banyak debu memasuki candi Prambanan. Dalam kasus Temanggung,
candi tertimbun letusan Gunung Sindoro di mana terdapat banyak batu-batu
besar yang menutuhttp://www.tumblr.com/new/textpi candi.
Penghancuran candi juga bisa karena peperangan. Bangunan seperti
candi juga dihancurkan untuk mencari peripih atau logam-logam mulia.
Lalu mengapa candi-candi lebih banyak di Jawa Tengah dan Jawa Timur
daripada Jawa Barat? Soeroso berpendapat, ada perbedaan kondisi tanah.
Jawa Barat cenderung perbukitan dan dataran tinggi, pola hidup warganya
juga berpindah-pindah sehingga tidak sempat membangun. “Kalau pun
membangun, bangunannya kecil-kecil.
“Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tanahnya tidak berbukit-bukit,
masyarakatnya agraris dan menetap, sehingga punya cukup waktu dan mampu
membangun candi-candi besar seperti Prambanan dan Borobudur,” katanya.
Adapun keberadaan Piramida di Garut, terungkap ketika Tim Katastropik
Purba menemukan fakta, bahwa bangunan berbentuk limas yang terpendam
sampai kedalaman lima meter di Gunung Sadahurip, merupakan sebuah
piramida yang umurnya lebih tua dari piramida Giza di Mesir. Piramida
Giza yang tepatnya berlokasi di Nekropolis merupakan salah satu dari
tujuh keajaiban dunia, diduga pembangunannya berlangsung selama 20 tahun
dan dapat dirampungkan tahun 2560 sebelum masehi (SM). Ternyata menurut
hasil penelitian secara intensif dan uji karbon, dapat dipastikan
piramida Garut lebih tua dibanding piramida Giza.
Uji karbon sendiri sebenarnya mulai diterapkan sekitar tahun
1940-an, terutama ketika waktu paruh radiokarbon dapat diketahui, yaitu
5.568 tahun. Oleh sebab itu semua benda yang mengandung unsur
radiokarbon dapat dilacak umurnya. Namun benda yang lebih tua dari
70.000 tahun, tidak dapat dilacak, karena unsur radiokarbonnya sudah
habis meluruh.
Pernyataan mengenai kepastian adanya Piramida di Garut disampaikan
oleh Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Bencana. Menurutnya, dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan
menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon
dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza. (dalam
Vivanews.com).
Sebelumnya, Tim Bencana Katastropik Purba (beranggotakan ahli-ahli
kebumian dari lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia)
yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Bencana akan mengusulkan kepada Presiden, supaya obyek riset yang
meliputi Gunung Kaledong, Gunung Putri (Gunung Sadahurip, lokasi di mana
piramida ditemukan), dan Gunung Haruman (semuanya di Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat), dijadikan cagar budaya. Hal itu setelah melalui
metoda ilmu kebumian, meneliti sumber-sumber bencana alam dan melacak
informasi dari masa lalu yang berkaitan dengan kejadian bencana alam
katastropik.
Menurut Koordinator Tim Bencana Katastropik Purba, Erick Ridzky,
dalam Detiknews.com, bahwa penelusuran yang dilakukan berdasarkan kajian
morfologi dan geologi detil, dengan memanfaatkan peta-peta GIS Digital
Elevation Map (DEM) dan citra satelit beresolusi tinggi. Langkah-langkah
pengembangan metoda tomografi dan pencitraan struktur bawah permukaan
dengan mempergunakan peralatan geofisika terkini. Termasuk metoda
geolistrik, georadar, elekromagnetik, dan magneto-graviometer, telah
memetakan struktur anomali dari obyek penelitian ketiga gunung tersebut.
Pemeriksaan materi dan analisis radiometric dating atau penentuan umur
batuan(lapisan) juga telah dilakukan.
Erick mengungkapkan, pada akhirnya, yang terpenting bahwa usulan
cagar budaya ini merupakan bagian dari pengkayaan budaya bangsa.
Rekomendasi ini akan segera disampaikan kepada Presiden, Menteri Terkait
dan Dirjen Kepurbakalaan. Secara konstitusi, ditetapkannya ketiga
gunung menjadi cagar budaya juga penting bagi pemahaman dan pengembangan
sejarah, ilmu pengetahuan,dan kebudayaan Indonesia.
Beragam riset kebumian, dengan memadukan kajian geologi, arkeologi,
antropologi, dan beragam ilmu pendukung lainnya, makin mengungkapkan
ketinggian budaya di jalur-jalur patahan gempa bumi dan gunung api di
sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Sumatera, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Kalimantan sampai Papua.
Temuan Piramida di Garut mengungkapkan adanya peradaban tingkat
tinggi di tanah Pasundan itu pada sekitar 4600 tahun yang lalu. Angka
tersebut diperoleh dari fakta penelitian, bahwa piramida di Garut lebih
tua dibanding piramida Giza di mesir yang selesai pembangunannya tahun
2560 SM. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah piramida
diperlukan teknologi konstruksi, teknologi bahan (material), serta
kemampuan manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk
menyelesaikan sebuah piramida diduga memerlukan waktu 20 tahun, dengan
melibatkan sekitar sepuluh ribu orang.
Sebagaimana lokasi piramida di Mesir atau Meksiko, biasanya diwarnai
dengan berbagai mitos dan legenda. Begitu pula lokasi pramida Gunung
Sadahurip, oleh warga setempat dianggap keramat, meskipun di sekitar
lokasi banyak dijadikan lahan budidaya tanaman palawija dan sayuran.
Para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat atau
wisatawan makin banyak yang mengunjungi lokasi tersebut.
Letak Gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa
Sukahurip Kecamatan Pangatikan, sedangkan sebelah barat Kampung
Sindanggalih, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut
(Peta Lokasi). Keberadaan piramida yang masih terpendam tersebut
diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata Kabupaten Garut khususnya,
dan Indonesia pada umumnya. Apalagi setelah dilakukan penggalian
material dan rekonstruksi bangunan, maka para wisatawan manca negara pun
akan membanjiri lokasi ini. Dengan sendirinya berbagai infrastruktur
penunjang seperti bandara, jalan, hotel dan restoran harus disiapkan.
Keberadaan piramida di Garut menunjukkan kepada dunia, bahwa
Indonesia termasuk cikal bakal peradaban dunia. Adanya patahan gempa
bumi dan erupsi gunung berapi dalam periode tertentu, antara lain
berdampak pada kerusakan dan tertimbunnya pusat peradaban dunia tersebut
di perut bumi. Nah, inilah salah satu hal yang dilakukan Tim Bencana
Katastropik Purba, menelusuri kejayaan budaya masa lampau. (Atep Afia).